El Cid didiidik di pengadilan tinggi Castile, dan menjadi pelayan bagi Pangeran Sancho II yang kemudian menjadi raja, putra dari Raja Ferdinand I yang Agung. Saat Ferdinand meninggal pada tahun 1065, Sancho II melanjutkan cita-cita ayahnya memperluas daerah kekuasaannya, dengan menaklukkan daerah Kristen di Zamora dan kota Moor Badajoz.
Pada saat itu, El Cid telah menjadi dewasa. Pada tahun 1067, ia telah bertarung di sisi Sancho menghadapi benteng Muslim di Zaragoza, sehingga menjadikan pemimpin (emir) di sana, Ahmad al-Muqtadir, diperbudak oleh Sancho. Pada musim semi 1063, ia juga mengikuti peperangan di Peperangan Graus, di mana saudara jauh Ferdinand, Ramiro I dari Aragon, telah mengepung sebuah kota yang diduduki oleh kaum Moor, Graus, yang juga merupakan tanah milik kerajaan Zaragoza. Al-Muqtadir, yang ditemani oleh prajurit Castile, termasuk di antaranya adalah El Cid, malahan bertarung dengan para orang-orang Aragon yang dipimpin oleh Ramiro. Peperangan tersebut dimenangkan oleh pihak El Cid, karena Ramiro I tewas terbunuh, dan orang-orang Aragon kabur dari peperangan. Salah satu legenda mengatakan bahwa selama pertarungan, El Cid membunuh seorang kesatria Aragon dalam sebuah pertarungan saja, dan akhirnya memiliki gelar yang sangat terhormat, "El Cid Campeador."
El Cid menikah dengan Jimena dari Oviedo (dibaca Ximena dalam Bahasa Spanyol Kuno) pada bulan Juli 1074. Pernikahan tersebut mungkin atas saran dari Alfonso, sebuah pergerakan yang mungkin akan meningkatkan hubungan antara dirinya dengan El Cid, mengingat Ximena merupakan "anak asuh" dari Alfonso. El Cid dan Jimena memiliki tiga orang anak. Anak-anak perempuannya, Cristina dan María keduanya menikahi para bangsawan; Cristina menikahi Ramiro, seorang Lord dari Monzón (anak dari Sancho Garces), sementara María menikah dengan seorang pangeran Aragon, lalu menikah dengan Ramón Berenguer III, count dari Barcelona. Sementara itu, putra El Cid, Diego Rodríguez, terbunuh saat bertarung dengan para pasukan Muslim Al-Murabithah (Almoravid) dari Afrika Utara pada peperangan Consuegra (terjadi pada tahun 1097).
Pernikahan dirinya dan para putrinya meningkatkan statusnya sehingga menghubungkan dirinya dengan para bangsawan; bahkan hingga hari ini, banyak raja-raja monarki memiliki hubungan darah dari El Cid, melalui jalur Navarre dan Foix. El Cid merupakan leluhur dari banyak raja monarki di Prancis dan Inggris Raya, dan juga beberapa monarki lainnya di Eropa, melalui anak Cristina, García VI of Navarre.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar