SCM MP

Senin, 19 Oktober 2015

Muhammad Al Fatih

Sultan Mehmed II atau juga dikenal sebagai Muhammad Al-Fatih (bahasa Turki Ottoman: محمد ثانى Meḥmed-i sānī, bahasa Turki: II. Mehmet, juga dikenal sebagai el-Fatih (الفاتح), "sang Penakluk", dalam bahasa Turki Usmani, atau, Fatih Sultan Mehmet dalam bahasa Turki; 30 Maret 14323 Mei 1481) merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika dan menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Dari sudut pandang Islam, ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawadhu' setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di 'Ain Al-Jalut melawan tentara Mongol).
Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepemimpinannya serta taktik dan strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tentaranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.
Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.

Masa Awal Kekuasaan

Mehmed II lahir pada 30 Maret 1432 di Edirne, yang saat itu merupakan Ibu Kota Utsmaniyah. Ia merupakan anak dari Sultan Murad II (1404-51) dan Valide Sultan huma Hatun. Sultan Murad II memberikan fasilitas pendidikan yang sangat tinggi dan mengirimkan banyak guru untuk mengajar Mehmed II secara langsung.
Sesuai kebiasaan dalam Kekhalifahan Utsmaniyah kala itu, Mehmed II dikirim untuk memimpin dan mencari pengalaman di sebuah kota bernama Amasya saat ia berusia sebelas tahun. Tidak lama kemudian, tepatnya saat Mehmed II berusia 12 tahun, ayahnya mengundurkan diri dari posisi Sultan, dan mengangkat Mehmed II sebagai penggantinya. Pemikiran Sultan Murad II sangat terpengaruh oleh pemikiran ulama-ulama Islam kala itu, khususnya oleh pemikiran penasihat terdekatnya, Molla Gurani, serta Ak Semseddin, yang di kemudian hari mendorongnya untuk menaklukkan kota Konstantinopel.
Pada tahun pertama ia berkuasa, Mehmed II langsung diserang kekaisaran Hungaria yang melanggar perjanjian gencatan senjata. Dengan segera Mehmed II meminta ayahnya untuk kembali menjadi Sultan dan memimpin pasukan. Namun ayahnya menolak karena telah memutuskan untuk menjalani hidup tenang di Barat Daya Anatolia. Mehmed II yang marah kemudian mengirimkan surat kepada ayahnya: "Bila ayah adalah Sultannya, datanglah dan pimpinlah pasukan ayah. Bila aku adalah Sultannya, aku memerintahkan ayah untuk datang dan memimpin pasukanku." Murad II tergugah, datang membantu, dan memenangkan Pertempuran Varna pada tahun 1944.

Usaha Sultan dalam menaklukkan Konstantinopel

Istanbul atau yang dulu dikenal sebagai Konstantinopel, adalah salah satu kota termasyhur dunia. Kota ini tercatat dalam tinta emas sejarah Islam khususnya pada masa Kesultanan Utsmaniyah, ketika meluaskan wilayah sekaligus melebarkan pengaruh Islam di banyak negara. Kota ini didirikan tahun 330 M oleh Maharaja Bizantium yakni Constantine I. Kedudukannya yang strategis, membuatnya punya tempat istimewa ketika umat Islam memulai pertumbuhan di masa Kekaisaran Bizantium. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga telah beberapa kali memberikan kabar gembira tentang penguasaan kota ini ke tangan umat Islam seperti dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pada perang Khandaq.
Para khalifah dan pemimpin Islam pun selalu berusaha menaklukkan Konstantinopel. Usaha pertama dilancarkan tahun 44 H pada zaman Mu'awiyah bin Abi Sufyan Radhiallahu 'Anhu. Akan tetapi, usaha itu gagal. Upaya yang sama juga dilakukan pada zaman Khilafah Umayyah. Di zaman pemerintahan Abbasiyyah, beberapa usaha diteruskan tetapi masih menemui kegagalan termasuk pada zaman Khalifah Harun al-Rasyid tahun 190 H. Setelah kejatuhan Baghdad tahun 656 H, usaha menawan Konstantinopel diteruskan oleh kerajaan-kerajaan kecil di Asia Timur (Anatolia) terutama Kerajaan Seljuk. Pemimpinnya, Alp Arselan (455-465 H/1063-1072 M) berhasil mengalahkan Kaisar Roma, Dimonos (Romanus IV/Armanus), tahun 463 H/1070 M. Akibatnya sebagian besar wilayah Kekaisaran Roma takluk di bawah pengaruh Islam Seljuk.
Awal kurun ke-8 Hijriyah, Daulah Utsmaniyah mengadakan kesepakatan bersama Seljuk. Kerjasama ini memberi napas baru kepada usaha umat Islam untuk menguasai Konstantinopel. Usaha pertama dibuat pada zaman Sultan Yildirim Bayazid saat dia mengepung kota itu tahun 796 H/1393 M. Peluang yang ada telah digunakan oleh Sultan Bayazid untuk memaksa Kaisar Bizantium menyerahkan Konstantinopel secara aman kepada umat Islam. Akan tetapi, usahanya menemui kegagalan karena datangnya bantuan dari Eropa dan serbuan bangsa Mongol di bawah pimpinan Timur Lenk.
Selepas Daulah Utsmaniyyah mencapai perkembangan yang lebih maju dan terarah, semangat jihad hidup kembali dengan napas baru. Hasrat dan kesungguhan itu telah mendorong Sultan Murad II (824-863 H/1421-1451 M) untuk meneruskan usaha menaklukkan Konstantinopel. Beberapa usaha berhasil dibuat untuk mengepung kota itu tetapi dalam masa yang sama terjadi pengkhianatan di pihak umat Islam. Kaisar Bizantium menabur benih fitnah dan mengucar-kacirkan barisan tentara Islam. Usaha Sultan Murad II tidak berhasil sampai pada zaman anak beliau, Sultan Muhammad Al-Fatih (Mehmed II), sultan ke-7 Daulah Utsmaniyyah.
Semenjak kecil, Sultan Muhammad Al-Fatih telah mencermati usaha ayahnya menaklukkan Konstantinopel. Bahkan beliau mengkaji usaha-usaha yang pernah dibuat sepanjang sejarah Islam ke arah itu, sehingga menimbulkan keinginan yang kuat baginya meneruskan cita-cita umat Islam. Ketika beliau naik tahta pada tahun 855 H/1451 M, dia telah mulai berpikir dan menyusun strategi untuk menawan kota tersebut. Kekuatan Sultan Muhammad Al-Fatih terletak pada ketinggian pribadinya. Sejak kecil, dia dididik secara intensif oleh para 'ulama terulung pada zamannya. Di zaman ayahnya, yaitu Sultan Murad II, Asy-Syeikh Muhammad bin Isma'il Al-Kurani telah menjadi murabbi Amir Muhammad (Al-Fatih). Sultan Murad II telah mengirim beberapa orang 'ulama untuk mengajar anaknya sebelum itu, tetapi tidak diterima oleh Amir Muhammad. Lalu, dia mengirim Asy-Syeikh Al-Kurani dan memberikan izin kepadanya untuk memukul Amir Muhammad jika membantah perintah gurunya.
Waktu bertemu Amir Muhammad dan menjelaskan tentang hak yang diberikan oleh Sultan, Amir Muhammad tertawa. Dia lalu dipukul oleh Asy-Syeikh Al-Kurani. Peristiwa ini sangat berkesan pada diri Amir Muhammad, lantas setelah itu dia terus menghapal Al-Qur'an dalam waktu yang singkat. Di samping itu, Asy-Syeikh Ak Samsettin (Syamsuddin) merupakan murabbi Sultan Muhammad Al-Fatih yang hakiki. Dia mengajar Amir Muhammad ilmu-ilmu agama seperti Al-Qur'an, hadits, fiqih, bahasa (Arab, Parsi dan Turki), matematika, falak, sejarah, ilmu peperangan dan sebagainya.
Syeikh Ak Samsettin lantas meyakinkan Amir Muhammad bahwa dia adalah orang yang dimaksudkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di dalam hadits pembukaan Konstantinopel. Ketika naik tahta, Sultan Muhammad segera menemui Syeikh Semsettin untuk menyiapkan bala tentara untuk penaklukan Konstantinopel. Peperangan itu memakan waktu selama 54 hari. Persiapan pun dilakukan. Sultan berhasil menghimpun sebanyak 250 ribu tentara. Para mujahid lantas diberikan latihan intensif dan selalu diingatkan akan pesan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam terkait pentingnya Konstantinopel bagi kejayaan Islam.
Setelah proses persiapan yang teliti, akhirnya pasukan Sultan Muhammad Al-Fatih tiba di kota Konstantinopel pada hari Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M. Di hadapan tentaranya, Sultan Al-Fatih lebih dahulu berkhutbah mengingatkan tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah Subhana Wa Ta'ala. Dia juga membacakan ayat-ayat Al-Qur'an mengenainya serta hadis Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tentang pembukaan kota Konstantinopel. Ini semua memberikan semangat yang tinggi pada bala tentara dan lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan doa kepada Allah Subhana Wa Ta'ala.
Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Bizantium di sana. Takbir "Allahu Akbar, Allahu Akbar!" terus membahana di angkasa Konstantinopel seakan-akan meruntuhkan langit kota itu. Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama tentaranya berusaha keras membersihkan diri di hadapan Allah Subhana Wa Ta'ala. Mereka memperbanyak shalat, doa, dan dzikir. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M, serangan utama dilancarkan. Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.
Setelah penaklukan Konstantinopel, Mehmed II mengalihkan perhatiannya kepada Anatolia. Mehmed II berusaha untuk membuat suatu kekuatan politik di Anatolia dengan menaklukkan negara Turki bernama Beyliks dan Kekaisaran Trebizond yang berbudaya Yunani. Untuk itu, ia telah beraliansi dengan Kerajaan Krimea. Sebelumnya Anatolia sudah disatukan oleh Bayezid I 50 tahun sebelum apa yang dilakukan oleh Mehmed II. Akan tetapi, pada pertempuran Ankara, Anatolia kembali terpecah belah. Penaklukan Anatolia atas Kesultanan Utsmaniyah membuat kesultanan ini menjadi semakin menekan Eropa. 

Kutipan-Kutipan Muhammad Al Fatih

  • "Konstantinopel akan ditaklukkan oleh tentara Islam. Rajanya adalah sebaik-baik raja dan tentaranya adalah sebaik-baik tentara" (Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam)
  • "Abdullah bin Amru bin Al-Ash berkata, "bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, tiba-tiba beliau ditanya tentang kota manakah yang akan futuh (jaya) terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Rasulullah SAW menjawab, "Kota Heraklius terlebih dahulu (Konstantinopel)" (Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam)
  • "Aku mendengar baginda Rasulullah SAW mengatakan seorang lelaki soleh akan dikuburkan di bawah tembok tersebut dan aku juga ingin mendengar derapan tapak kaki kuda yang membawa sebaik-baik raja yang mana dia akan memimpin sebaik-baik tentara seperti yang telah diisyaratkan oleh baginda" (Abu Ayyub al-Anshari ra. kepada panglima Bani Umayyah)


 

 

Rabu, 12 Desember 2012

Tokugawa Ieyasu

Tokugawa Ieyasu (徳川 家康; lahir di Okazaki, 31 Januari 1543 – meninggal di Shizuoka, 1 Juni 1616 pada umur 73 tahun; lahir dengan nama Matsudaira Takechiyo 松平 竹千代) adalah seorang daimyo dan shogun di Jepang. Pendiri Keshogunan Tokugawa yang memerintah Jepang sejak menaklukkan Ishida Mitsunari dalam Pertempuran Sekigahara pada tahun 1600 hingga Restorasi Meiji pada tahun 1868. Bersama dengan Toyotomi Hideyoshi dan Oda Nobunaga, Ieyasu adalah salah satu dari tiga pemersatu Jepang pada periode Sengoku. Ia memerintah dari tahun 1600 karena sepeninggalan Shogun Hideyoshi terjadi perebutan kekuasaan di antara para daimyo.daimyo Ieyasu akhirna berhasil merebut kekuasaan keshogunan.Perang saudara di antara para Daimyo memperubatkan kekuasaan keshoguna,terkenal dengan perang Sekighara.Ieyasu mendirikan dinasti shogun Tokugaw,Pemerintahannya dipusatkan di Edo.selama 264 tahun(1603-1868)dinasty Tokugawa berkuasa di jepang.Pemerintahanya dijalankan dengan cara diktator militer yang kejam.kekuasaany cenderung bersifat diktator militer yang kejam.kekuasaanya cenderung bersifat absolud seperti di dalam disiplin organisasi kemiliteran

.

Biografi




Kehidupan Awal Ieyasu lahir di Istana Okazaki di wilayah Mikawa pada hari ke 26 bulan ke 12 dan tahun ke 11 tenbun, Kalender jepang. awalnya bernama Matsudaira Takechiyo, ia adalah anak dari Matsudaira Hirotada (松平 広忠), Daimyo Mikawa dari klan Matsudaira, Ibunya bernama Odaikata(於大の方), putri seorang samurai Mizuno Tadamasa. Dua tahun kemudian, Odainokata di kirim kembali ke keluarganya dan tidak pernah kembali lagi. 


Klan Matsudaira terpecah pada tahun 1550; di satu sisi memilih mengikuti Klan Imagawa dan di sisi lain lebih memilih Klan Oda. Akibatnya, Ieyasu menghabiskan Awal Kehidupannya yang dalam bahaya karena Dampak dari perang Oda-Imagawa. Perseteruan Klan Matsudaira muncul akibat dari pembunuhan Kakek Ieyasu, Matsudaira Kiyoyasu. berbeda dari ayahnya yang disenangi oleh Klan Imagawa. 


Tahun 1548, ketika Klan Oda menginvasi Mikawa, Hirotada meminta bantuan kepada Imagawa Yoshimoto, Daimyo Klan Imagawa, untuk mengusir Klan Oda dari Mikawa. Yoshimoto menyetujui untuk membantu dengan ketentuan Hirotada mengirim anaknya Takechiyo ke Sumpu sebagai sandera, Hirotada setuju. Oda Nobuhide, pemimpin Klan Oda, mempelajari tentang perjanjian ini dan menculik ieyasu dari Rombangan dalam perjalanannya ke Sumpu. saat itu Ieyasu baru berumur enam tahun. 


Nobuhide mengancam akan mengeksekusi Takechiyo/Ieyasu kecuali ayahnya memutuskan semua hubungan dengan klan Imagawa. Hirotada menjawab apabila mengkorbankan anaknya akan terjadi masalah serius dengan klan Imagawa. meskipun menolak, Nobuhide memilih untuk tidak membunuh Takechiyo melainkan menahannya selama tiga tahun di kuil manshoji, Nagoya. 


Pada tahun 1549, ketika Takechiyo berumur tujuh tahun, ayahnya, Hirotada meninggal dunia. pada waktu yang hampir sama, Oda Nobuhide meninggal dunia karena wabah. kematiannya menjadi Pukulan berat bagi klan Oda. tentara di bawah Komando Imagawa, Sessai Taigen mengepung benteng yang menjadi tempat tinggal Daimyo baru Klan Oda, Oda Nobuhiro. dengan benteng yang akan jatuh, Sessai menawarkan pengepungan apabila Klan Oda tidak mau menyerah atau menyerahkan Takechiyo diambil sebagai sandera dan dibawa ke sumpu. disini ia mendapatkan kehidupan yang cukup baik sebagai sandera dan sekutu Imagawa yang berpotensi di masa depan

.

Charlemagne

Charlemagne atau Karel yang Agung (Perancis: Charlemagne; bahasa Latin: Carolus Magnus, Karolus Magnus; bahasa Jerman: Karl der Große;bahasa Inggris: Charles the Great, bahasa Italia: Carlo Magno) (742 atau 74728 Januari 814), adalah raja kaum Frank dari 768 sampai 814 dan kaumLombard dari 774 sampai 814. Ia dinobatkan sebagai Imperator Augustus di Roma pada hari natal tahun 800 oleh Paus Leo III, dan karenanya dianggap merupakan pendiri Kekaisaran Romawi Suci (dengan gelar Karel I). Melalui penaklukan dan pertahanan, ia mengukuhkan dan mengembangkan kekuasaannya hingga meliputi sebagian besar Eropa Barat. Ia sering dianggap merupakan bapak pendiri Perancis dan Jerman, bahkan kadang sebagaiBapak pendiri Eropa. Ia adalah kaisar pertama di Barat sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi.


Sejarah

Karel Agung, yang adalah cucu dari Karel Martel, pahlawan penyelamat Eropa, mengakhiri era bangsa barbar di Eropa dengan menjadi pemerintah pertama yang diakui oleh Paus dan dibaptis menjadi Kristen sejak zaman raja barbar Odoaker. Bangsa-bangsa di Eropa yang sejak kejatuhan kekaisaran Romawi tidak memiliki pemerintahan Kristen dan jatuh ke tangan bangsa-bangsa barbar dari Eropa Utara, sekarang disatukan kembali di bawah pemerintahan Karel Agung. Dengan adanya persatuan maka peperangan pun menjadi jarang dan rakyat di bawah pemerintahan Karel I dapat memfokuskan diri kepada hal-hal yang lain seperti pendidikan, kebudayaan, agama, dan keuangan.


Naik tahta



Pada tahun 771, ketika Karel Agung naik takhta, ia memulai dengan penaklukan selama tiga dekade. Ia mendorong perbatasan kerajaannya ke arah timur dan akhirnya ia menguasai Burgundy, sebagian besar Italia, Alamania, Bavaria dan Thuringia. Di utara ia menguasai Saxony dan Frisia. Di sebelah timur kedua daerah tersebut, ia menciptakan daerah-daerah dengan organisasi militer khusus yang disebut marches. Daerah-daerah itu terbentang dari Laut Baltik sampai ke Adriatik. Untuk pertama kali, sebagian besar Eropa menikmati kepemimpinan yang stabil. 


Sampai pada hari Natal tahun 800, Karel Agung memegang gelar raja kaum Frank. Pada hari suci itu, Paus Leo II menobatkan dia sebagai kaisar kekaisaran Romawi Suci, dan sekali lagi tampaknya Eropa Barat mempunyai seorang kaisar yang mengikuti jejak Konstantin yang Agung


Tentunya Karel Agung menerima sungguh-sungguh pemikiran bahwa ia telah menjadi kaisar Kristen, karena semua surat-surat keluarnya berbunyi: "Karel, dengan kehendak Allah, Kaisar Romawi". 


Meskipun Karel Agung sedikit saja terpelajar, di bawah pemerintahannya yang damai terwujud kebangkitan seni dan ilmu yang dikenal sebagai Renaisans Karolingia atau Kebangkitan Karolingia. Kaisar tersebut mensponsori sebuah sekolah istana di ibu kota kekaisaran, Aachen. Alcuin, seorang terpelajar Anglo-Saxon menjadi guru di sana; ia menasihati murid-muridnya: "Waktu berjalan seperti air yang mengalir. Jangan sia-siakan hari-hari belajar dengan bermalas-malasan!" Alcuin menulis buku teks tentang tata bahasa, ejaan, retorika dan logika. Ia juga menulis ulasan-ulasan Injil, dan berpihak pada paham ortodoks dalam berbagai perdebatan teologi. 


Kebangkitan Karolingia berhasil memelihara banyak tulisan dunia kuno. Karena para biarawan membuat salinan-salinan karya Latin kuno – beberapa di antaranya terhias dengan cantik – biara-biara pun menjadi "bank kebudayaan". Dalam banyak hal, tanpa jerih-payah para biarawan ini, karya-karya kuno mungkin sudah hilang dari jangkauan kita. 


Pada masa kekacauan dan peperangan, pemerintahan Karel Agung memberi stabilitas politik dan kebudayaan. Dia menjamin bahwa Barat akan memelihara pusaka kuno ini, bahwa kekristenan akan tersebar di kekaisarannya, dan bahwa biara akan mengajar elemen dasar keyakinan itu sendiri. Ia juga memberi Paus perlindungannya. 


Akan tetapi, Karel Agung tidak punya alasan untuk memberikan kuasanya kepada Paus. Apakah ia bukan kaisar Kristen yang loyalitas penuhnya adalah untuk Allah? Sesungguhnya, figur yang luar biasa ini tunduk hanya kepada Dia. 


Ketika Karel Agung wafat pada tahun 814, kekaisarannya sedikit demi sedikit mulai pecah, terbagi-bagi di antara tiga orang putranya, dan perlahan-lahan Paus pun meraup kekuasaan.

Pembagian Kerajaan

Kerajaan Karel Agung terbagi menjadi tiga setelah ia mati, seorang cucunya mendapatkan bagian barat kekaisaran yang menjadi cikal-bakal kerajaan Perancis, cucunya yang lain mendapat bagian timur yang menjadi cikal-bakal kekaisaran Jerman, dan daerah di antara kedua bagian itu diberikan pada cucunya yang seorang lagi.


.

Sabtu, 29 Januari 2011

Hannibal Barca

Hannibal Barca (247 SM-183 SM) ( حنبعل). Barca atau Barcas yang artinya kilat serumpun dengan Baraq, Barq, dan kalimat lain yang mirip di bahasa Semitik yang berdasarkan dari akar berpihak tiga B-R-Q) adalah seorang pemimpin militer di Perang Punisia Kedua dan seorang politisi, kelak dia juga bekerja di profesi yang lain, dia disebut-sebut sebagai salah satu dari pemimpin perang terhebat sepanjang sejarah. Dia hidup saat waktu tegang di Mediterrania, ketika Romawi (lalu republik Romawi) membangun kekuatannya melewati kekuatan besar lain seperti Kartago, Macedonia, Syracuse, dan kerajaan Seleucid. Dia adalah salah satu pemimpin Kartago yang paling terkenal. Pencapaiannya yang paling besar adalah ketika meletusnya Perang Punic, ketika dia membawa pasukan yang mengandung gajah perang dariIberia melewati Pyrenees dan Alps sampai bagian utara Itali.

Selama invasinya di Italia, dia mengalahkan prajurit Romawi di beberapa pertempuran, termasuk yang di Sungai Trebia, Trasimene dan Cannae. Sesudah Cannae, kota terbesar di Itali yaitu Capua mengikuti Hannibal melalui penyebrangan dari Roma. Hannibal kekurangan perlengkapan yang dibutuhkan untuk menembus kota Roma yang sangat dipertahankan. Dia membangun prajurit di Italia lebih dari satu dekade sesudah itu, tidak pernah lupa kewajiban utamanya, tetapi tidak pernah bisa menekan perang sampai menghasilkan kepastian. Selama periode itu, prajurit Romawi kembali berkumpul. Invasi balasan dari Romawi di Afrika Utara memaksa dia untuk kembali ke Kartago, dimana dia dikalahkan di pertempuran Zama. Kekalahan itu memaksa Senat Kartago untuk mengirim dia ke pengasingan. Selama pengasingan ini, dia tinggal di Istana Seleucid, dimana dia bertindak sebagai penasihat militer Antiochus III saat perangnya melawan Romawi. Karena kekalahannya di pertarungan maritim, Hannibal melarikan diri lagi, kali ini ke Istana Bithynian.Ketika Romawi meminta dia menyerah, dia lebih memilih melakukan bunuh diri daripada setuju untuk menyerah.

Hannibal juga disebut sebagai salah satu jenderal terbesar sepanjang sejarah. Ahli sejarah militer, Theodore Ayrault Dodge bahkan menyebut Hannibal sebagai “Bapak dari strategi”, karena musuh terbesarnya yaitu Romawi, mengadopsi beberapa taktik militer Hannibal didalam taktik mereka sendiri.Pujian ini menyebabkan dia mendapat reputasi yang kuat di dunia masa kini dan dia juga dikenal sebagai “pemberi strategi” oleh orang-orang seperti Napoleon Bonaparte dan Bangsawan dari Wellington. Kisah hidupnya juga menjadi dasar dari beberapa film and dokumentasi.


Perang Punisia Kedua terjadi antara tahun 218 hingga 201 SM dan melibatkan negara di Mediterania Barat dan Timur. Perang ini merupakan perang kedua dari tiga perang utama antara Kartago dan Romawi. Perang ini disebut Perang Punisia karena Romawi menyebut Kartago Punici (Poenici).




Rabu, 23 Desember 2009

Adolf Hitler

ADOLF HITLER(lahir 20 April 1889 – meninggal 30 April 1945 pada umur 56 tahun) adalah Kanselir Jerman dari tahun 1933 dan Führer (Pemimpin) (Reich ketiga) Jerman sejak 1934 hingga ia meninggal. Pada 2 Agustus 1934, ia menjadi diktator Jerman setelah Presiden Von Hindenburg meninggal. Ia menyatukan jabatan kanselir dan presiden menjadi Führer sekaligus menjadikan Nazi sebagai partai tunggal di Jerman. Ia juga seorang Ketua Partai Nasionalis-Sosialis (National Socialist German Workers Party atau Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei/NSDAP) yang dikenal dengan Nazi. Nazi secara resmi dibubarkan setelah Jerman kalah dalam Perang Dunia II yang besar karena sistem kediktatoran Hitler. Hitler seorang orator yang berkharisma, Hitler merupakan salah satu pemimpin yang paling berpengaruh di dunia.

Masa Kecil

Adolf Hitler dilahirkan di Gasthof zum Pommer, sebuah penginapan di Braunau am Inn, Austria, dekat Jerman pada 20 April 1889 sebagai anak keempat dari enam bersaudara. Ayah Adolf Hitler, Alois Hitler (1837–1903), merupakan seorang pegawai kantor bea cukai. Sedangkan ibunya, Klara Pölzl (1860–1907), adalah istri ketiga Alois. Keluarga Hitler berpindah pindah dari Braunau am Inn ke Passau, Lambach, Leonding, dan Linz. Hitler kecil merupakan pelajar yang baik pada waktu bersekolah pada sekolah menengah pertama (elementary school). Namun pada kelas enam, tahun pertamanya di sekolah menengah atas (high school), ia gagal dan harus mengulang kelas. Hitler kelak menyatakan bahwa kegagalan itu disebabkan pemberontakan atas ayahnya, yang menginginkan Adolf Hitler mengikutinya berkarir sebagai pegawai bea cukai. Adolf Hitler berkeinginan menjadi seorang pelukis dibandingkan mengikuti jejak ayahnya. Setelah Alois meninggal pada 3 Januari 1903, tidak ada perkembangan berarti dalam pendidikannya di sekolah. Pada usia 16, ia keluar dari sekolah tanpa gelar apapun.

Perang Dunia 1
Photobucket
Hitler bertugas di Perancis dan Belgia dalam Resimen Cadangan Ke-16 Bavaria, mengakhiri perang sebagai Gefreiter (setara dengan prajurit kepala dalam ketentaraan Inggris dan Amerika pada waktu itu). Ia terlibat dalam sejumlah pertempuran besar di Front Barat, termasuk Pertempuran Ypres, Pertempuran Somme dan Pertempuran Passchendaele. Pertempuran Ypres (Oktober 1914), yang dikenal di Jerman sebagai Kindermord bei Ypern (Pembantaian atas Orang Tak Bersalah), mengorbankan sekitar 40.000 orang (antara sepertiga hingga setengah) dari sembilan infantri yang ada terbunuh dalam dua puluh hari, dan kompi Hitler sendiri berkurang dari 250 menjadi 42 orang pada Desember. Hitler dua kali memperoleh bintang jasa atas keberaniannya. Ia menerima bintang jasa Iron Cross, Kelas Kedua pada 1914 dan bintang jasa Iron Cross, Kelas Pertama pada 1918, sebuah kehormatan yang jarang diterima oleh seorang Gefreiter. Namun karena staf resimen berpikir Hitler kurang memiliki kecakapan memimpin, ia tidak pernah dipromosikan menjadi Unteroffizier (setara kopral Inggris). Sejarahwan yang lain mengatakan ia tidak dipromosikan karena ia tidak berkewarganegaraan Jerman. Pada 15 Oktober 1918, Hitler dikirim ke rumah sakit lapangan, karena mengalami kebutaan sementara akibat serangan gas mustard.

Mendirikan Nazi

Hitler kemudian berkecimpung secara langsung dalam politik dan menjadi pengurus Partai Buruh Jerman (bahasa Jerman: Deutsche Arbeiterpartei/DAP) pada bulan Juli 1921. Hitler menggunakan kebolehan berpidatonya untuk menjadi ketua partai. Dia kemudian menukar nama DAP menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau partai Nazi.

Pada tahun 1929 NSDAP menjadi pemenang mayoritas dalam pemilihan umum di kota Coburg, dan kemudian memenangi pemilu daerah Thüringen. Presiden Jerman masa itu, Paul von Hindenburg akhirnya melantik Hitler sebagai Kanselir.

Masa Pemerintahan

Pada masa pemerintahannya sebelum Perang Dunia II. Hitler memerintah dengan menetapkan pemerataan ekonomi, meningkatkan lapangan pekerjaan dan sarana sarana umum serta proyek-proyek umum. Salah satu sumbangannya dalam dunia otomotif adalah usulannya untuk membuat kenderaan murah yang dijangkau oleh rakyat Jerman yang akhirnya diwujudkan dalam bentuk mobil Volkswagen (VW).

Pada Juni 1934, di malam yang dikenali sebagai Malam Pisau Panjang (bahasa Jerman: Nacht der langen Messer) Hitler membunuh semua penentangnya dalam partai Nazi yakni Roehm dan para pemimpin SA (Sturm Abteilungen). Hitler juga menyalahkan komunisme dan Yahudi atas situasi ekonomi yang buruk dan berhasil meraih dukungan militer dengan melaksanakan politik pembangunan peralatan militer Jerman. Hitler menyalahkan, menyerang, dan membunuh orang komunis dan Yahudi karena Hitler memiliki dendam pribadi pada orang - orang komunis dan Yahudi, dendam yang menghantui selama masa hidupnya.

Hitler dan Pengaruh Teori Darwin

Teori Darwin telah memasuki benak Hitler, bahkan meresap sampai ke tulang sumsum. Hal ini amat terasa dalam bukunya Mein Kampf (Perjuanganku). Ia menyamakan ras non-Eropa sebagai kera.

Dari dalam dirinya tumbuh ‘kekuatan’ yang mendapat inspirasi dari teori Darwin bahwa untuk mempertahankan hidup manusia harus bertarung. Ia menerjemahkan impiannya dengan menyerang Austria, Cekoslowakia, Perancis, Rusia, dll. Malah terbersit nafsu menguasai seluruh dunia. Ia mengadopsi konsep egenika yang menjadi dasar pijakan pandangan evolusionis Nazi. Egenika berarti ‘perbaikan’ ras manusia dengan membuang orang-orang berpenyakit dan cacat serta memperbanyak individu sehat. Sehingga menurut teori itu, ras manusia bisa diperbaiki dengan meniru cara bagaimana hewan berkualitas baik dihasilkan melalui perkawinan hewan yang sehat. Sedangkan hewan cacat dan berpenyakit dimusnahkan.

Tak lama setelah berkuasa, Hitler menerapkan teori itu dengan tangan besi. Orang-orang lemah mental, cacat, dan berpenyakit keturunan dikumpulkan dalam ‘pusat sterilisasi’ khusus. Karena dianggap parasit yang mengancam kemurnian rakyat Jerman dan menghambat kemajuan evolusi, maka atas perintah rahasianya, dalam waktu singkat mereka semua dibabat habis.

Perang Dunia II dan Kejatuhan

gernman

Pada September 1939, Hitler menyerang Polandia dengan serangan taktik blitzkrieg (serangan darat, udara secara kilat) mencapai kejayaan yang mengejutkan musuh dan jenderalnya sendiri. Serangan terhadap Polandia menyebabkan musuh-musuhnya Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman, dengan itu dimulailah Perang Dunia II.

Pada masa Perang Dunia II, pihak Inggris dipimpin oleh Sir Winston Churchill yang menggantikan Arthur Neville Chamberlain yang jatuh akibat skandal serbuan Nazi ke Polandia 1939, Perancis yang dipimpin oleh Jendral Gamelin yang saat itu ditunjuk sebagai komando tertinggi sekutu gagal menahan serangan kilat Jerman ke Belgia dan Perancis, Perancis akhirnya dipimpin oleh Jenderal Charles de Gaulle yang memimpin pasukan perlawanan Perancis pada masa Pemerintahan Vichy, serta bantuan Amerika Serikat yang dipimpin Jendral Eisenhower sebagai panglima mandala di Eropa meskipun sebelumnya Amerika Serikat enggan terlibat pada perang yang sebelumnya dianggap sebagai perang Eropa itu.

Setelah lama berperang dan setelah mengalami kekalahan di setiap medan pertempuran, Hitler menyadari bahwa kekalahan sudah tidak dapat dielakkan. Awal kekalahan Hitler adalah saat menggempur Kota Kursk Uni Soviet dengan Operasi Citadel, kekuatan Jerman terdiri dari 800.000 infanteri, 2.700 tank lapis baja, 2.000 pesawat tempur dan dipimpin oleh Jenderal Erich Von Manstein dan Jenderal Walther Models sedangkan kekuatan Uni Soviet terdiri dari 1.300.000 infanteri, 3.600 tank, dan 2.400 pesawat tempur. Rencana serangan ini telah diketahui secara detail oleh intelejen Uni Soviet yang berada di Switzerland. Stalin pun langsung memerintahkan tentaranya untuk membangun pertahanan kuat di kawasan Kursk. Di pertempuran inilah banyak sekali tank - tank andalan Jerman dan Uni Soviet hancur, diantaranya Tank Tiger, Panther, Elefant (Jerman) dan Tank T-34, SU -152, dan KV -1. Jerman mengalami pukulan mematikan di Stalingrad serta Serangan pukulan sekutu di Normandia dan gagal dalam Ardennes Offensive, yaitu serangan balasan yang dilakukan tentara jerman atau Wehrmacht dan beberapa divisi panzer yang masih tersisa dipimpin Jenderal Mantauffel pada saat musim salju untuk merebut kembali Kota Antwerp di Belgia. Serangan ini berlangsung secara terseok - seok dan berakhir gagal karena kurangnya pasokan logistik dan bahan bakar untuk Panzer dari Jerman sehingga banyak panzer yang masih "Fresh from the Oven" seperti tank Tiger dan Panther teronggok di pinggir jalan karena kehabisan solar.

Hitler yang menyadari kejatuhannya sudah dekat kemudian mengawini wanita simpanannya Eva Braun, kemudian bunuh diri bersama-sama pada 30 April 1945. Jasadnya dibakar agar tidak jatuh ke tangan musuh.

Photobucket

Minggu, 02 Agustus 2009

Napoleon Bounaparte

Napoleon Bonaparte adalah anak kedua dari tujuh bersaudara. Ia lahir di Casa Bounaparte, di kota Ajaccio, Korsika, pada tanggal 15 Agustus 1769, satu tahun setelah kepulauan tersebut diserahterimakan Republik Genoa kepada Perancis. Ia lahir dengan nama Napoleone di Bounaparte, namun ia mengubah namanya menjadi Napoléon Bonaparte yang lebih berbau Perancis.

Karir Militer

Ia menjadi siswa di Akademi Militer Brienne tahun 1779 pada usia 10 tahun, kecerdasannya membuat Napoleon lulus akademi di usia 15 tahun. Karir militernya menanjak pesat setelah dia berhasil menumpas kerusuhan yang dimotori kaum pendukung royalis dengan cara yang sangat mengejutkan: menembakkan meriam di kota Paris dari atas menara. Peristiwa itu terjadi tahun 1795 saat Napoleon berusia 26 tahun. Berbagai perang yang dimenangkannya diantaranya melawan Austria dan Prusia.

Kejayaan

Pada masa kejayaannya, Napoleon Bonaparte menguasai hampir seluruh dataran Eropa baik dengan diplomasi maupun peperangan. Diantaranya adalah Belanda dengan diangkatnya adiknya Louis Napoleon,Spanyol dengan diangkatnya Joseph Napoleon, Swedia dengan diangkatnya Jenderal Bernadotte sebagai raja yang kemudian melakukan pengkhianatan, sebagian besar wilayah Italia yang direbut dari Austria dan Polandia dengan diangkatnya Joseph Poniatowski sebagai wali negara Polandia.

Akhir Dari Segalanya

Namun tidak semua peperangan di Eropa dimenangkannya. Kegagalannya menghadapi gerilyawan di Spanyol. Kekalahan pada pertempuran laut di Trafalgar antara armada Perancis-Spanyol yang dipimpin oleh Admiral Villeneuve dengan armada Britania Raya yang dipimpin oleh Laksamana Nelson meskipun Nelson gugur dalam pertempuran ini (terkena tembakan sniper Perancis). Kegagalan dalam kampanye di Mesir yang akibatnya berhadapan dengan kekuatan Britania, Mesir dan Turki. Kegagalan dalam menyerang Rusia karena ketangguhan dan kecerdikan strategi Jendral Kotusov dan Tsar Aleksandr I dalam menghadapi pasukan Perancis dengan memanfaatkan musim dingin Rusia yang dikenal mematikan serta pengkhianatan Raja Swedia Jendral Bernadotte. Strategi Rusia dalam hal ini adalah membakar kota Moskwa ketika Napoleon berhasil menaklukkan kota itu dan mengharapkan sumber logistik baru. Kekalahan di Rusia diulangi lagi oleh Adolf Hitler dari Jerman pada Perang Dunia II. Kekalahan yang mengakhiri kariernya sebagai Kaisar Perancis setelah melarikan diri dari Pulau Elba dan memerintah kembali di Perancis selama 100 hari adalah kekalahan di Waterloo ketika berhadapan dengan kekuatan Inggris yang dipimpin Duke of Wellington, Belanda oleh Pangeran van Oranje dan Prusia yang dipimpin oleh General Blücher serta persenjataan baru hasil temuan Jendral Shrapnel dari Inggris, yang mengakibatkan dia dibuang ke Pulau Saint Helena sampai wafatnya.Photobucket

Kamis, 02 Juli 2009

Attila the Hun

Attila sang Hun (bahasa Islandia Atle, Atli; bahasa Jerman Etzel; sekitar 406–453) adalah raja Hun terakhir dan paling berkuasa di Eropa. Dia memerintah kekaisaran terbesar di Eropa masa itu, sejak tahun 434 Masehi hingga kematiannya. Kekaisarannya membentang dari Eropa Tengah ke Laut Hitam dan dari Sungai Danube ke Laut Baltik.

Semasa pemerintahannya dia merupakan musuh terbesar bagi Kekaisaran Romawi Timur dan Barat: dia menyerang Balkan sebanyak dua kali dan mengepung Konstantinopel dalam penyerangan kedua. Dia bergerak melalui Prancis hingga Orleans sebelum dipukul mundur dalam Pertempuran Chalons; dan dia mengusir maharaja barat Valentinian III dari ibukotanya di Ravenna pada tahun 452 Masehi.

Walaupun kekaisarannya terkubur dengan kematiannya, dan dia tidak meninggalkan warisan apa pun, dia menjadi legenda dalam sejarah Eropa. Di kebanyakan Eropa Barat, dia diperingati sebagai lambang (epitome) kerakusan dan kekejaman. Beberapa sejarawan menonjolkannya sebagai raja agung yang bangsawan, dan dia memainkan peranan penting sebagai salah satu dalam tiga Bangsawan Skandinavia.Attila adalah orang yang percaya pada takhayul. Ia percaya bahwa semua keberhasilannya tidak luput dari kedekatannya dengan ilmu sihir. Oleh karena itu sepanjang hidupnya ia selalu dikelilingi oleh ahli-ahli sihir.

Perkongsian Raja

Kekaisaran Hun meliputi padang-padang rumput Asia Tengah sampai ke Jerman selarang ini, dan dari sungai Danube sampai Laut Baltik. Menjelang 432, Bangsa Hun bersatu di bawah were Rua. Pada tahun 434 Rua meninggal, meninggalkan anak saudaranya Attila dan Bleda, anak kepada saudara lelakinya Mundzuk, mengawal persekutuan suku-kaum Hun. Pada ketika penabalan mereka, kaum Huns sedang berunding dengan wakil Theodosius II mengenai pemulangan beberapa kaum yang berpaling tadah yang mencari perlindungan di Empire Byzantine.

Pada tahun berikutnya, Attila dan Bleda bertemu dengan wakil imperial (imperial legation) di Margus (masa kini Požarevac) dan, kesemua mereka duduk di belakang kuda menurut adat kaum Hun, berunding perjanjian yang berjaya: orang Rom bersetuju untuk memulangkan kaum pelarian (yang merupakan bantuan diperlukan bagi menentang Vandals), tetapi juga menganda hantaran 350 paun Rom (sekitar. 114.5 kg) emas dahulu, membuka pasar mereka kepada pedagang Hun, dan membayar tebusan lapan siling solidus bagi setiap orang tahanan Rom yang ada pada puak Huns. Puak Huns, berpuas hati dengan perjanjian tersebut, beredar dari empayar dan bergerak ketengah benua, kemungkinannya untuk mengukuh dan mengemas empayar mereka. Theodosius menggunakan peluang ini bagi mengukuhkan dinding Constantinople, membina dinding laut bandar Constantinople yang pertama, dan membina pertahanan sempadan sepanjang Danube.

Berpuas hati buat seketika, raja-raja Hun mundur kependalaman kekaisaran mereka. Menurut Jordanes (menurut Priscus), tidak lama pada masa damai selepas mundurnya Hun dari daerah Byzantium (kemungkinannya sekitar 445), Bleda mmeninggal diketahui dibunuh oleh Attila, dan Attila menduduki takhta seorang diri. Terdapat perdebatan dikalangan sejarawan mengenai apakah Attila membunuh saudaranya, atau apakah Bleda meninggal disebabkan hal lain. Dalam kasus lain, Attila sekarang merupakan ketua yang tidak diperdebatkan oleh suku Hun, dan sekali lagi memberi perhatiannya kepada bagian timur kekaisarannya.
huns

Rabu, 24 Juni 2009

Toyotomi Hideyoshi

Masa Kecil

Lahir di desa Nakamura sebagai anak tengah keluarga petani bernama Yaemon di provinsi Owari, Aichi-gun yang merupakan wilayah Nobunaga. Ada perbedaan pendapat soal tahun kelahiran Hideyoshi. Ada pendapat yang mengatakan Hideyoshi lahir tahun 1536, tapi hasil penelitian yang bisa dipercaya mengatakan Hideyoshi lahir tahun 1537.

Menjadi Bawahan Nobunaga

Pada tahun 1554 Hideyoshi mulai bekerja sebagai bawahan kelas rendah untuk Oda Nobunaga. Hideyoshi bekerja antara lain sebagai kepala tukang kayu dan kepala bagian dapur di Istana Kiyosu. Hideyoshi bekerja dengan rajin dan berhasil menarik perhatian Oda Nobunaga yang terkesan dengan hasil pekerjaan Hideyoshi. Berkat prestasinya yang luar biasa, Hideyoshi menjadi sangat terkenal di kalangan pengikut Nobunaga. Nobunaga kabarnya suka menyebutnya dengan panggilan kesayangan si "monyet" atau "tikus botak," karena penampilan Hideyoshi yang kurang tampan. Pada tahun 1564, Hideyoshi menikah dengan seorang wanita bernama Nene (dikenal sebagai Kōdaiin atau O-ne).

Pada tahun 1568, sewaktu Oda Nobunaga pergi ke ibu kota (Kyoto), Hideyoshi bekerja bersama-sama dengan Akechi Mitsuhide di Kyoto. Dalam catatan yang ditulis pada waktu itu, sudah disebut-sebut nama Hideyoshi.

Pada tahun 1570 Hideyoshi memimpin pasukan untuk memadamkan pemberontakan Asakura Yoshikage di Echizen. Pada mulanya, pasukan dapat bergerak maju tanpa ada hambatan dari musuh. Pasukan Oda Nobunaga yang sedang berbaris dalam perjalanan di sekitar Kanegasaki diserang dari belakang secara tiba-tiba oleh sekutu Nobunaga asal Ōmi utara yang bernama Azai Nagamasa.

Konon pasukan Azai dan pasukan Asakura menjepit pasukan Nobunaga dari kedua sisi sehingga pastinya nyawa Oda Nobunaga berada dalam bahaya. Hideyoshi memohon kepada Nobunaga agar diberi kesempatan untuk bertempur di posisi paling belakang (shingari), maksudnya untuk memberi perlindungan kepada pasukan Nobunaga yang sedang mundur agar bisa lolos. Peristiwa ini terkenal dengan sebutan Jalan Lolos Kanegasaki (金ヶ崎の退き口 kanegasaki nukiguchi). Atas jasa menyelamatkan nyawanya, Nobunaga memberi hadiah 30 keping emas kepada Hideyoshi yang juga berhasil selamat dalam pertempuran. Dalam sekejap Hideyoshi tampil sebagai ksatria gagah berani. Azai Nagamasa berhasil dihabisi Hideyoshi dalam pertempuran di benteng Odani

Pada tahun 1576, Nobunaga memerintahkan Hideyoshi untuk membantu kepala pasukan dari daerah Hokuriku bernama Shibata Katsuie yang sedang berusaha membasmi pasukan Uesugi Kenshin dari Echigō. Hideyoshi berselisih paham soal strategi pertempuran dengan Katsuie sehingga Hideyoshi memutuskan untuk menarik pasukan dan pulang begitu saja tanpa izin Nobunaga. Pasukan Katsuie akhirnya berhasil ditaklukkan Uesugi Kenshin dalam peristiwa yang disebut Pertempuran Sungai Tetori. Nobunaga sangat marah kepada Hideyoshi tapi akhirnya Nobunaga mau mengampuni Hideyoshi. Setelah itu, Nobunaga memerintahkan menguasai Chugoku dan selesai pada 1581.

Kematian Nobunaga

Hideyoshi sedang menyerang Istana Takamatsu dengan banjiran air pada waktu Oda Nobunaga dibunuh oleh Akechi Mitsuhide dalam Peristiwa Honnōji di tahun 1582.Akechi Mitsuhide akhirnya berhasil dihabisi dalam Pertempuran Yamazaki. Hideyoshi menjadi pelindung Sanboshi
(pewaris Nobunaga) setelah kejadian itu.

setelah itu, Hideyoshi menjalani banyak peperangan dan invasi, diantaranya : Invasi ke Shikoku dan Etchu, Penaklukan Kyushu, Penaklukan Odawara, dan pada akhirnya, beliau mendapat gelar Pemersatu Jepang.

Kematian Hideyoshi

Pada tahun 1592, Hideyoshi mengirim pasukan ke dinasti Joseon (sekarang dikenal sebagai Korea). Perang ini disebut Perang Tujuh Tahun (文禄・慶長の役 bunroku keichō no eki). Pada saat awalnya, pasukan Joseon dapat mudah ditaklukkan, Hanyang (sekarang dikenal sebagai Seoul) pun berhasil dikuasai pasukan Hideyoshi. Situasi perang bertambah buruk akibat datangnya bala bantuan dari dinasti Ming dan perlawanan pasukan relawan dari berbagai daerah di Joseon, sehingga harus dibuat gencatan senjata.

Kegagalan perundingan damai menyebabkan Hideyoshi kembali menginvasi Joseon untuk yang kedua kali pada tahun 1597. Di tengah kemelut invasi ke Joseon, Hideyoshi yang menderita kanker perut merasa umurnya tidak akan lama lagi. Pada tanggal 18 Agustus 1598, Hideyoshi memanggil lima pembantu seniornya dan menunjuk Tokugawa Ieyasu dan Toyotomi Hideyori sebagai pelaksana tugas sehari-hari, sedangkan Maeda Toshiie ditunjuk sebagai pendamping Hideyori yang masih kecil. Hideyoshi lalu tutup usia di Istana Fushimi di usia 62 tahun.

Invasi ke Joseon berakhir setelah wafatnya Hideyoshi. Perang ini menyebabkan kerugian besar pada tentara rakyat Joseon dan kerusakan besar-besaran wilayah Joseon. Kerugian besar juga dialami pasukan bala bantuan dari kekaisaran dinasti Ming, tapi pihak Jepang justru mengalami kerugian yang jauh lebih besar. Prajurit terbaik Hideyoshi banyak yang gugur di medan laga Joseon, sehingga hubungan antara klan Hideyoshi dan para pengikutnya menjadi retak. Salah satu agenda politik luar negeri Keshogunan Tokugawa adalah memperbaiki hubungan buruk antara Jepang dan Joseon.


th

Senin, 22 Juni 2009

Genghis Khan

Nama asli dari Genghis Khan adalah Temujin.Khan lahir di di daerah pegunungan Burhan Haldun, dekat dengan sungai Onon dan Herlen, pada sekitar 1162 - 1167. Ibu Temujin, Holun, berasal dari suku Olkhunut. Kehidupan mereka berpindah-pindah layaknya seperti penduduk Turki di Asia Tengah. Saat Berumur 9 tahun, Temujin dikirimkan keluar dari sukunya karena ia akan jodohkan kepada Borte, putri dari suku Onggirat. Ayah Temujin, Yesugei meninggal karena diracuni suku Tartar tepat pada saat ia pulang setelah mengantar Temujin ke suku Onggirat.

Menyatukan Mongolia

Temujin mempunyai teman baik yang juga merupakan saudara angkatnya, yang bernama Jamukha. Ia pernah berkali-kali ditolong oleh Jamukha, yang merupakan keturunan dari suku Jadaran. Bersama-sama dengan saudara angkatnya, Temujin berhasil merebut kembali hak kekuasaannya atas sukunya dan juga perserikatan Mongolia yang didirikan ayahnya dahulu. Waktu demi waktu, wilayah Temujin menjadi semakin besar, yang dilakukan dengan cara menghancurkan musuh-musuhnya dan menggabungkan suku-suku dalam perserikatan Mongolia. Musuh terbesar Temujin dalam sejarah ternyata adalah saudara angkatnya sendiri, Jamukha, yang sering mengadu-domba Temujin dengan suku-suku lainnya, termasuk ayah angkat Temujin sendiri yang bernama Wang Khan. Setelah Temujin berhasil menyisihkan musuh-musuhnya dan melaksanakan perintah almarhum ayahnya, Yesugei, ia kemudian juga berhasil membalaskan kematian nenek-moyangnya, yang dibunuh oleh kerajaan Jin. Temujin kemudian diangkat menjadi Khan dengan gelar Jenghis Khan; yang artinya "Khan dari Segala-galanya".

Melawan Suku Jin

Nenek-moyang kerajaan Jin berasal dari suku Jurchen. Suku Jurchen berhasil menguasai wilayah utara China selama lebih dari 100 tahun. Hal ini akan menjadi kesulitan besar untuk Jenghis Khan dalam menunaikan tugasnya. Kerajaan Jin memiliki jumlah pasukan yang hampir mendekati jutaan jiwa (lebih dari 10 kali lipat dari pasukan Jenghis Khan pada waktu itu). Mereka hidup aman dibalik tembok kerajaan yang besar dan susah untuk diserang. Jenghis Khan berhasil meruntuhkan semangat perang dan kekuataan kerajaan Jin dalam berbagai peperangan. Salah satunya adalah perang di Tebing Serigala Liar, dimana Jenghis Khan yang hanya memiliki pasukan tidak lebih dari 100.000 tentara berhasil membabat pasukan musuh yang besarnya lebih dari setengah juta jiwa. Kejayaan Jenghis Khan terbukti dari keberhasilannya dalam merebut ibukota kerajaan Jin, Dadu, yang sekarang ini menjadi Beijing. Para seniman (artis), ahli senjata (terutama ahli senjata berat/siege weapon), dan barang berharga, semuanya dibawa kembali ke Mongolia sebagai budak dan rampasan perang.

The Invasion

Sejarah mencatat invasi yang dipimpin oleh Jenghis Khan sendiri dengan ratusan ribu tentara terpilih ke kerajaan Khawarizmi yang pada waktu itu menguasai seluruh wilayah Timur Tengah diawali dengan pedagang Mongolia yang dibunuh dan harta mereka dirampas oleh panglima Khawarizmi yang serakah. Keserakahan itu membawa bencana bagi bangsanya. Jenghis Khan berhasil menawan dan menghukum mati panglima tersebut dengan cara menuangkan logam panas ke matanya. Kerajaan Khawarizmi menderita kerugian yang tidak terhitung. Amarah Jenghis Khan bertambah setelah cucu kesayangannya terbunuh. Populasi rakyat Timur Tengah berkurang hingga 1/10, dan wilayah Mongolia pun bertambah luas sampai kebagian barat benua Asia.
Sejarah pernah mencatat bahwa pada saat Jenghis Khan mundur kembali ke Mongolia, ia sempat memerintahkan dua jendral terbaiknya, Jebe dan Subotai Baatur untuk menyelidiki daerah barat dan membasmi sisa musuh sampai ke wilayah Russia. Jebe dan Subotai pernah menginjak daratan Eropa pada saat itu, dan mengalami konfrontasi dan menghancurkan pasukan Salib yang hendak menyerang wilayah Arab. Sumber konfrontasi itu diperkirakan terjadi karena pasukan Salib dari Eropa mengira pasukan Mongol adalah pasukan Arab.

Dead of Genghis Khan

Jenghis Khan yang sudah berumur tua dipaksa untuk memimpin pasukan untuk menghancurkan kerajaan Abbasiyah untuk kesekian kalinya, namun ketidak-cakapan para pasukan dan seringnya melakukan mabuk-mabukan memperlemah pasukan militernya. Ia meninggal dalam perjalanan dan dirahasiakan oleh panglima-panglima setianya sampai musuh berhasil ditaklukan. Kuburan Jenghis Khan dirahasiakan agar tidak dirusak oleh orang lain. Kekuasaan Mongol diwariskan kepada putra ketiganya, Ogodai Khan. Alasan Jenghis Khan menunjuk putra ketiganya untuk meneruskan tahta warisnya, disebabkan oleh keahlian yang dimiliki Ogodai Khan dalam bernegoisasi, memimpin negara dan sifatnya yang tidak sombong (tidak seperti kedua kakaknya yang sering bertempur satu sama lain).


Photobucket

Richard The Lionheart

Salah satu tokoh yang sangat pantas untuk dibicarakan di setiap pembahasan perang salib adalah Richard The Lionheart! Beliau memerintah Inggris hanya dalam waktu yang singkat (10 tahun) 1189-1199.Lahir dengan nama asli Richard Plantagenet di Oxfordshire Inggris, 8 September 1157 ( Richard 19 tahun lebih muda dari Salladin yang lahir tahun 1138 ). Richard memiliki darah Inggris dari ayahnya dan perancis dari ibunya.

Di usia 14 tahun Richard sudah diangkat menjadi Duke of Aquitane. Di tahun 1183, adiknya yang menjadi pewaris tahta, Henry meninggal di usia muda sehingga terjadi sengketa soal pewaris tahta Inggris. Adik bungsu dari Richard, pangeran John Lackland mengklaim hak atas tahta tersebut namun akhirnya pilihan jatuh ke Richard.

Pada tahun 1189 Richard dilantik jadi raja Inggris di Westminster Abbey London. Di tahun yang sama Richard mengucapkan sumpahnya untuk melanjutkan perang salib setelah mendengar kabar kekalahan Hattin di thn 1187. Richard hanya pernah berada di Inggris sepanjang 10 tahun pemerintahannya hanya selama 11 months. Permaisurinya, Queen Berengaria of Navarre, malah tidak pernah ke Inggris sama sekali. Sayangnya pernikahan mereka berdua gak membuahkan anak (meskipun beberapa anak King Richard lahir di luar perkawinan). Richard sendiri bersedia menikahi Berengaria untuk mendapat dukungan ayahnya dalam campaignnya, meskipun sebetulnya udah bertunangan dgn Princess Alice of France. Oleh karena itu Richard juga dikenal sebagai " The Absent King

Gelar The Lionheart

Pasca pertempuran Ascalon dimana Richard mengalahkan pasukan Sultan Saladin, dalam keadaan keletihan dan belum mendapat re-inforcement, pasukan Richard kembali diserang oleh sisa - sisa pasukan Saladin yang berhasil Re-group setelah sebelumnya kocar-kacir diserang pasukan Saladin. Dikatakan bahwa Saladin mengerahkan sekitar 7000 sampai 8000 kaveleri Arab untuk menyerang Richard dan pasukannya yang mesih letih sehabis bertempur.

Sedangkan di pihak Raja Richard, pasukan Crusader tinggal memiliki sekitar 300 Men-At -Arms yang masih segar plus sekitar 50-an Ksatria Templar untuk mempertahankan kota yang baru saja mereka rebut.

Disebutkan ketika pasukan Kaveleri Arab sudah membentuk formasi terakhir untuk melakukan serangan penuh ke arah pasukan Crusader, pasukan Arab melihat seorang Knight dengan senjata lengkap berada sendirian jauh di depan barisan Crusader.Knight itu mengenakan perisai dan tombaknya kemudian bergerak mendekati formasi kavaleri Arab yang sudah siap tempur.

Begitu jarak semakin dekat, pasukan Arab mengenali Knight yang sendirian itu ternyata King Richard sendiri! Kemudian terdengar teriakan kemenangan dari pasukan Arab karena mengira Richard maju untuk menyerah. Akan tetapi Richard malah mengerahkan tombaknya ke depan dan memacu kudanya hingga berhadapan dengan seluruh barisan kaveleri Arab dalam jarak dekat. Lalu Richard menghampiri satu demi satu prajurit Kavaleri Arab dan menantang mereka berduel.Namun orang pertama yang ditantang malah menundukan kepalanya, kemudian Richard menghampiri prajurit berikutnya dan seterusnya hingga teriakan kemenangan pasukan Arab semuanya terdiam.

Ketika Richard tiba berhadapan dengan Saladin, Saladin malah tersenyum dan kemudian memerintahkan seluruh pasukannya mundur. Atas unjuk nyalinya tersebut, Saladin kemudian menjuluki Richard 'The Lionheart" atau " Si Hati singa ".

Para sejarawan menuliskan bahwa pameran keberanian Richard di hari itu meluluhkan hati Saladin yang malah mengagumi Richard.Selain itu Saladin juga merasa bahwa walaupun pasukannya unggul dalam jumlah, tapi mereka juga sudah terlalu letih untuk bertempur lagi. Secara strategis Saladin juga tidak mau mengambil resiko untuk membuat kekuatan pasukannya terbagi, karena fokusnya saat itu adalah mempertahankan Yerusalem

Dalam perjalanan pulang ke Inggris dari Palestina, ketika melewati Austria, Richard ditawan oleh raja Austria Leopold yang pernah bersengketa dengan Richard semasa perang salib. Berita penangkapannya sampai di telinga Kaisar Jerman. Leopold kemudian 'menjual' tawanan istimewanya dengan tebusan sebesar 75.000marks kepada Kaisar Jerman. Berita hilangnya Richard membuat Inggris diliputi kecemasan. Pihak keluarga kerajaan kemudian mengutus 2 uskup untuk menyelidiki keberadaan Richard lewat jaringan Gereja Katolik. Setelah mendapat kepastian keberadaan Richard, maka negosiasi utk membebaskannya dimulai.

Bahkan Paus saat itu turun tangan dalam proses pembebasan Richard. Tebusan sebesar 150.000 marks terpaksa dibayar sbg syaratnya. Nilai itu adalah 3 kali lipat income kerajaan Inggris pertahun ( setara 3 ton perak ). Richard kembali ke Inggris sebagai pahlawan. Kendati gagal merebut Yerusalem, Richard berhasil merebut beberapa kota penting dari tangan Sultan Saladin.

Kematian

Ketika itu Richard berkuda terlalu dekat dengan benteng kastil tanpa perlindungan baju perisainya. Saat itu Richard melihat seorang pemanah dari menara membidiknya. Anehnya, Richard malah menghentikan kudanya, tersenyum ke pada pemanah itu lalu mangangguk seolah memberikan perintah utk menembak dirinya.

Panah menembus bahu atas Richard yang anehnya menolak untuk diobati dan juga tidak memerintahkan penyerangan terhadap kastil Chalus. Tanggal 6 April 1199, Richard The Lionheart, Raja dan Ksatria besar meninggal akibat infeksi luka oleh panah di Chalus.
Richard